logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPasar Tradisional di Palembang...
Iklan

Pasar Tradisional di Palembang Tak Mau Ketinggalan Zaman

Beradaptasi dengan teknologi, pembayaran non-tunai mulai disediakan di sejumlah pasar tradisional di Palembang. Menurut pembeli, selain mencegah kekurangan kembalian, hal itu juga mengurangi risiko kecopetan di pasar.

Oleh
RHAMA PURNA JATI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/55fgLGfSjyoD7zDOwc7PpnTaAMI=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F20211223RAM-QRIS_1640240883.jpg
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Pedagang di Pasar Gubah Palembang, Sumatera Selatan, sedang menyusun dagangannya, Kamis (23/12/2021), dengan kode pembayaran digital (QRIS) kedainya terpampang di tembok pasar. Pembayaran non-tunai sudah mulai digalakan meskipun belum semua warga dan pedagang terbiasa dengan fasilitas ini.

Pasar tradisional di Palembang berbenah. Para pedagangnya mulai bergadengan dengan teknologi digital untuk menyediakan fasilitas pembayaran non-tunai. Yang tradisional pun kini mengikuti perubahan agar tidak ketinggalan zaman.

Alan (68) dengan cekatan melayani setiap pelanggan yang datang ke kedai bahan pokok yang berada di kawasan Pasar Gubah, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (14/12/2021). Tubuh rentanya bergerak lincah mengambil produk yang diminta pembeli, diakhiri dengan penghitungan kalkulator di tangannya.

Editor:
Aufrida Wismi
Bagikan