logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊCegah Perilaku Tidak Etis di...
Iklan

Cegah Perilaku Tidak Etis di Lokasi Bencana Erupsi Semeru

Seluruh pemangku kebijakan dan masyarakat seharusnya bahu-membahu dalam penanganan bencana awan panas guguran Semeru. Junjung tinggi kemanusiaan dengan mencegah perilaku tidak etis di lokasi bencana dan pengungsian.

Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/hXNPftGYJnJVpbiDuNDUqphXG_s=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F734ef172-c216-43f6-a42a-09dfa949b71c_jpg.jpg
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Seorang warga terdampak erupsi Gunung Semeru bermain dengan anaknya di Lapangan Candipuro, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (13/12/2021).

SURABAYA, KOMPAS β€” Seluruh pemangku kebijakan dan masyarakat seharusnya bahu-membahu dalam penanganan dampak bencana awan panas guguran Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Semua pihak diharapkan menjunjung tinggi rasa kemanusiaan dengan mencegah berulangnya beragam perilaku tidak etis di lokasi bencana dan lokasi pengungsian.

Ribuan masyarakat penyintas bencana awan panas guguran Semeru sudah 19 hari berada di lokasi pengungsian, baik yang didirikan oleh pemerintah daerah maupun sukarelawan. Selain butuh makanan, pakaian, dan tempat tinggal yang layak, mereka juga perlu dukungan psikososial agar bisa bertahan dan segera memulihkan mentalnya dari keterpurukan.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan