logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊFasilitas Kesehatan Terbatas, ...
Iklan

Fasilitas Kesehatan Terbatas, Kendala Awasi Varian Omicron di Perbatasan Kaltara-Malaysia

Untuk mencegah penularan Covid-19 varian Omicron, sejumlah penyesuaian dilakukan di perbatasan Kaltara-Malaysia. Keterbatasan transportasi dan fasilitas kesehatan jadi penyebabnya.

Oleh
SUCIPTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yxAY7FKHMIpz79Um7qh63MmLtAI=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F20211206_115407_1640089777.jpg
KOMPAS/SUCIPTO

Ariana Kasim (36), pekerja migran asal NTT, bersama anaknya menunggu pesawat di rumah penampungan sementara di Desa Long Bawan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (6/12/2021).

BALIKPAPAN, KOMPAS β€” Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara tidak bisa sepenuhnya menjalankan prosedur karantina bagi pekerja migran Indonesia yang masuk melalui banyak jalur. Untuk mencegah Covid-19 varian Omicron, sejumlah penyesuaian dilakukan karena keterbatasan transportasi dan fasilitas kesehatan di perbatasan.

Kaltara berbatasan darat dan laut dengan Sarawak dan Sabah, Malaysia. Selama pandemi Covid-19, banyak jalur tak resmi dilalui pekerja migran Indonesia (PMI) melintas dengan berbagai alasan, seperti deportasi, tak memiliki pekerjaan, dan habisnya masa tinggal di Malaysia. Itu membuat Pemprov Kaltara kesulitan mengawasi Covid-19 varian Omicron.

Editor:
Agnes Pandia
Bagikan