logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊNyawa Melayang Meninggalkan...
Iklan

Nyawa Melayang Meninggalkan Utang di Kampung Halaman

Mereka sebenarnya ingin tetap tinggal di Indonesia. Namun, impitan ekonomi memaksa para pekerja migran asal Lombok, NTB, berangkat secara ilegal, bertaruh nyawa demi upah Rp 5 juta per bulan.

Oleh
ISMAIL ZAKARIA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/u7XRtoVosy83LypDGZXsjgiPZHM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2FIMG_0700_1639879622.jpeg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Murni (40) bersama keluarga di Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (17/12/2021). Murni adalah istri Bangsal Udin Basar, korban meninggal dalam kecelakaan kapal pengangkut pekerja migran ilegal Indonesia di perairan Johor, Malaysia, Rabu (15/12/2021) dini hari.

Jika bisa memilih, Bangsal Udin Basar (43) sebenarnya tetap ingin tinggal di Lombok. Namun, impitan ekonomi membuatnya nekat merantau melalui jalur ilegal ke Malaysia. Malang tak dapat ditolak, ia meninggal dalam kecelakaan kapal yang membawa pekerja ilegal seperti dirinya di perairan Johor. Keluarganya menanggung utang modal perjalanan.

Murni (40) tak kuasa menahan tangis saat menerima kabar meninggalnya Bangsal, suaminya, Jumat (17/12/2021) sore. Begitu juga keluarga besarnya di Dusun Balen Along, Desa Kwo, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Editor:
Gesit Ariyanto
Bagikan