logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPuluhan Rumah Kembali Berdiri ...
Iklan

Puluhan Rumah Kembali Berdiri di Pulau Babi

Kendati dinyatakan tidak layak huni, di Pulau Babi kini berdiri puluhan rumah. Warga yang tinggal di sana selalu waspada jika terjadi gempa berpotensi tsunami.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/O5rdsrHxkW9Eby6VbqHmQPKikhE=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2Fdec5a500-d3ee-4c1a-b08b-87080465d51a_jpg.jpg
Kompas

Permukiman warga di Pulau Babi di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (18/12/2021). Pulau yang berada di tengah Laut Flores itu pernah porak-poranda diguncang gempa dan tsunami pada 12 Desember 1992. Kini, warga kembali menghuni pulau itu.

MAUMERE, KOMPAS β€” Puluhan rumah kini berdiri di Pulau Babi, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Padahal, pulau seluas lebih kurang 5,6 kilometer persegi itu dinyatakan tidak layak lagi untuk dihuni setelah porak-poranda diguncang gempa dan disapu tsunami pada 1992. Warga beralasan, mereka hanya tinggal sementara di pulau itu.

Sabtu (18/12/2021), Kompas mendatangi Pulau Babi. Dari Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, Pulau Babi dijangkau dengan perjalanan darat sekitar satu jam, kemudian dilanjutkan menggunakan perahu motor sekitar 1,5 jam. Ada juga alternatif lain. Jika menggunakan perahu motor langsung dari Maumere, waktu perjalanan 3 jam sampai 4 jam.

Editor:
Aufrida Wismi
Bagikan