logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPetaka Iming-iming Gaji Tinggi...
Iklan

Petaka Iming-iming Gaji Tinggi dan Difasilitasi Bos di Malaysia

Tekanan ekonomi memicu warga asal Lombok tetap berangkat secara ilegal ke Malaysia. Apalagi dengan adanya iming-iming gaji tinggi hingga difasilitasi keberangkatannya oleh bos mereka di Malaysia.

Oleh
ISMAIL ZAKARIA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/sA5H8aXdtYrNOctm8RoC2593lNI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2Fd76f35a8-4e86-45a5-b2ad-bd5a98b12f45_jpg.jpg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Roy Anggara, warga Dusun Balen Along, Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Jumat (17/12/2021) sore menunjukkan foto kakaknya Bangsal Udin Basar yang turut menjadi korban tenggelamnya kapal pengangkut calon pekerja migran Indonesia di perairan Johor, Malaysia,

PRAYA, KOMPAS – Warga Lombok yang berangkat secara ilegal dan menjadi korban dalam tenggelamnya kapal di perairan Johor, Malaysia, selain berangkat karena keinginan sendiri, diduga juga karena iming-iming pekerjaan bergaji tinggi. Keluarga mereka menyebut korban difasilitasi bos mereka di Malaysia.

Sepanjang Jumat (17/12/2021), Kompas bertemu keluarga warga Lombok yang berangkat secara ilegal sebagai pekerja migran Indonesia di Malaysia. Mereka berangkat pada Selasa (14/12/2021) dari Tanjung Uban, Pulau Bintan, Kepulauan Riau, dan mengalami kecelakaan pada Rabu (15/12/2021) dini hari.

Editor:
Gesit Ariyanto
Bagikan