logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บMenepis Senja Kala Ukir Jepara
Iklan

Menepis Senja Kala Ukir Jepara

Ada kegamangan perihal nasib Jepara saat minat anak-anak muda pada ukir kian tergerus. Saat ini, sebagian besar anak muda Jepara tidak lagi tertarik menjadi pengukir, apalagi bermunculan pabrik-pabrik baru di Jepara.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/hmlP566QN5WfAM1TwHpA2n3hvkg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2F527b35e7-c049-460e-a25c-e224cf05dfd9_jpg.jpg
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Pengukir memahat kayu di salah satu tempat produksi di Desa Langon, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Jumat (12/11/2021). Permasalahan tak mulusnya regenerasi pengukir di Jepara telah lama mendera karena semakin sedikit anak muda yang berminat menjadi pengukir. Namun, masih ada segelintir pemuda yang melakukannya, salah satunya demi merawat dan menjaga identitas Jepara sebagai kota ukir.

Memasuki Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, atmosfer kota ukir masih lekat.  Deretan gerai yang menjajakan berbagai produk mebel kayu menjadi pemandangan di kedua sisi jalan jelang masuk gapura kota. Namun, di balik itu, tebersit kegamangan akan keberlanjutan kerajinan ukir seiring minimnya minat generasi muda.

Tangan kiri Ngasri (73) masih kuat menggenggam tatah atau alat ukir logam yang ditancapkan pada sebidang kayu di tempat produksi di Desa Langon, Kecamatan Tahunan, Jepara, Selasa (23/11/2021) siang. Sementara tangan kanannya mengayun dan memukulkan palu pahat pada tatah. Sorot matanya tajam, fokus pada pekerjaan.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan