logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บPara Perempuan Tangguh...
Iklan

Para Perempuan Tangguh Pelestari Ukir Jepara dari Petekeyan

Di Desa Petekeyan, Jepara, tradisi mengukir dilakoni oleh perempuan secara turun-temurun, sedangkan laki-lakinya menjadi perajin kayu. Umumnya, ukiran yang dihasilkan sederhana untuk pelengkap produk mebel.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
ยท 1 menit baca

Tumbuhnya industrialisasi membuat lapangan pekerjaan kian beragam serta turut mengalihkan minat sebagian anak muda Jepara, Jawa Tengah. Dari urusan ukir dan perkayuan menjadi pekerja pabrik. Komitmen sejumlah warga untuk tetap mengukir menjadi perisai warisan budaya. Di Desa Petekeyan, pekerjaan itu dilakukan oleh perempuan.

https://cdn-assetd.kompas.id/ZZOPaQUzYeFKlZ-GdOS1yRpDrDo=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2FPerempuan-Pengukir-di-Petekeyan-Jepara_1639452324.jpg
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Musrofah (51) mengukir di tempat produksi miliknya di Desa Petekeyan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Jumat (10/12/2021). Di Desa Petekeyan, secara turun-temurun, perempuan menjadi pengukir, sedangkan laki-laki menjadi perajin kayu.

Di dalam gudang penuh tumpukan kayu, di Desa Petekeyan, Kecamatan Tahunan, Jepara, Jawa Tengah, Jumat (10/12/2021), Musrofah (51) membereskan dua kayu relatif tipis, kurang dari 1 sentimeter, sepanjang 50 cm dan lebar 30 cm. Ukiran sederhana berbentuk kembang pada kayu itu baru saja ia selesaikan. Belasan alat ukir berupa tatah serta satu kayu yang menjadi โ€senjataโ€ ia rapikan di meja.

Editor:
Wahyu Haryo
Bagikan