logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPemerintah Pusat Turun Tangan ...
Iklan

Pemerintah Pusat Turun Tangan Tangani Kasus Pemerkosaan Anak di Bandung

Hukuman tegas hingga pencegahan diperlukan untuk menghilangkan ancaman kekerasan seksual di lingkungan sekolah. Pengawasan maksimal diperlukan untuk membongkar masalah yang dikhawatirkan berupa gunung es tersebut.

Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/XMiUmv8mUriBGI6iyiADsHfBsB4=/1024x577/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2Fb6517632-7ba8-471f-a808-49b53a609e5f_jpg.jpg
KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA

Suasana bangunan Madani Boarding School di Perumahan Yayasan Margasatwa, Kelurahan Pasirbiru, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/12/2021). HW (36), salah satu guru di sekolah ini, memerkosa 13 siswanya dalam kurun 2016-2021. Sembilan bayi lahir dari perbuatan bejat tersebut.

BANDUNG, KOMPAS β€” Pemerintah pusat turun tangan menangani kasus pemerkosaan yang dilakukan HW (36), guru di pondok pesantren di Bandung, Jawa Barat, kepada 13 muridnya. Izin bagi sekolah berasrama juga bakal diperketat.

HW beraksi pada periode 2016-2021 dan berujung lahirnya sembilan bayi. HW lantas didakwa 20 tahun penjara. Ada juga opsi hukuman kebiri karena jumlah korbannya terbilang banyak.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan