logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊJejak "Onthel" Meronai...
Iklan

Jejak "Onthel" Meronai Keramahan Yogyakarta

Penggunaan sepeda di DI Yogyakarta memiliki sejarah panjang sejak masa kolonial. Julukan Kota Sepeda pun pernah disandang. Marak digunakan pada 1950 hingga 1970-an, sepeda terpinggirkan setelah hadirnya sepeda motor.

Oleh
HARIS FIRDAUS/GREGORIUS M FINESSO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/26rwXMKFK1cnyDZxxWMAFiaYSfE=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F83188d10-bc68-4d70-9db3-e2b31354711d_jpg.jpg
KOMPAS/HARIS FIRDAUS

Pesepeda melintas di Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (8/12/2021) pagi. D

Penggunaan sepeda sebagai alat transportasi di Daerah Istimewa Yogyakarta punya sejarah panjang sejak masa kolonial. Julukan Kota Sepeda bahkan pernah disandang. Kendati terpinggirkan seiring hadirnya motor, upaya menghidupkan semangat bersepeda terus menggema.

Benedictus Gerilyadi (71) masih mengingat jelas pengalamannya bersepeda di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sekitar 1970-an. Pada 1972, Gerilyadi mulai kuliah di Sekolah Tinggi Seni Rupa β€œASRI”, Yogyakarta. Sejak itu, sepeda terus menemaninya beraktivitas. Adapun ontel dalam bahasa Jawa berarti kayuh.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan