logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKalsel Kekurangan Tenaga...
Iklan

Kalsel Kekurangan Tenaga Penyuluh Pertanian, Digitalisasi Dioptimalkan

Provinsi Kalimantan Selatan masih kekurangan tenaga penyuluh pertanian. Untuk itu, penyuluh pertanian didorong memanfaatkan teknologi digital agar kegiatan penyuluhan bisa lebih optimal.

Oleh
JUMARTO YULIANUS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/c8uJamP1K_ZUAfaJMQ2PxUFzAbc=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2F2019%2F05%2F02%2F0dc%2F20190502jum-tanam+padi+rawa+terkendala+%2811%29JPG%2F20190502jum-tanam+padi+rawa+terkendala+%2811%29SILO.jpg
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Seorang petani memeriksa bibit padi yang sudah berusia 1,5 bulan di Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Kamis (2/5/2019). Bibit padi tersebut belum juga bisa dipindahkan karena kedalaman air di lahan persawahan rata-rata masih mencapai 1 meter.

BANJARMASIN, KOMPAS β€” Jumlah penyuluh pertanian di Kalsel masih jauh dari ideal. Dari kebutuhan lebih kurang 1.700 penyuluh, saat ini baru ada sedikitnya 1.100 orang. Penyuluh pertanian didorong memanfaatkan teknologi digital untuk menyiasati kekurangan tenaga sekaligus meningkatkan pelayanannya.

Dorongan untuk digitalisasi kegiatan penyuluhan pertanian mengemuka dalam Rapat Koordinasi Wilayah Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Kalsel. Acara itu digelar di Banjarmasin, 9-10 Desember 2021.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan