logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMereka Berjuang Mempertahankan...
Iklan

Mereka Berjuang Mempertahankan Hidup di Pulau Amat Belanda

Kasus HIV pertama di Batam ditemukan pada 1992. Pengidapnya seorang pekerja seks yang tertular laki-laki Singapura. Hingga sebelum pandemi, apek-apek dari negeri seberang adalah pelanggan utama bisnis pelacuran di Batam.

Oleh
PANDU WIYOGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/u_O274lVKWQvqswBelfHWcfKkgg=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2F266bc9a4-f605-4dea-a5ab-edd67cd13293_jpg.jpg
KOMPAS/PANDU WIYOGA

Seorang pekerja seks mengisi kegiatan siang hari dengan memancing ikan di Pulau Amat Belanda, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis (4/11/2021).

”Tempat ini tidak pernah diresmikan atau disahkan sebagai lokalisasi. Izin tentu tidak ada, tetapi pemerintah dan aparat tahu,” kata Cala (65), Kamis (4/11/2021).

Ia adalah ketua rukun tetangga di Pulau Amat Belanda, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Kepulauan Riau. Pulau seluas sekitar 5 hektar itu terletak di Selat Singapura, lebih kurang sejauh 10 kilometer dari Singapura.

Editor:
hamzirwan
Bagikan