FotografiFoto CeritaBisnis Truk Mainan Purbalingga...
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO

Bisnis Truk Mainan Purbalingga Terus Bergeliat

Perajin mainan truk di Purbalingga, Jawa Tengah, terus bergeliat di tengah pandemi Covid-19. Kerajinan truk ini dijual secara daring ke seluruh penjuru Nusantara. Di tangan para pemuda, bisnis ini mencoba bertahan.

Oleh
Wilibrordus Megandika Wicaksono
· 1 menit baca

Matahari baru saja meninggi. Udara sejuk akibat hujan semalaman masih terasa di sekitar Desa Kalikajar, Purbalingga, Jawa Tengah, Kamis (25/11/2021). Tangan-tangan terampil cekatan menggergaji, menempel, merakit bagian-bagian kecil dari miniatur truk berbahan kayu serta tripleks. Di desa ini, ada lima industri rumah tangga pembuatan truk mainan. Per industri rumah tangga rata-rata bisa membuat 300 mainan per hari.

”Karena sekolah masih daring, mending waktu setelah belajar dipakai untuk bantu paman. Sehari bisa menempel stiker sampai 30 truk,” kata Via Rahmawati (15), keponakan Pandi (36) pemilik industri rumah tangga pembuatan truk mainan Dono Tirto, Kamis.

https://assetd.kompas.id/LhIPZfqnsDgeV2ed5jUJlW8s2Dw=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2F006d69e3-e6ce-4720-b283-dab0166e4249_jpg.jpg
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO

Pandi (36), pemilik industri rumah tangga Dono Tirto di Purbalingga menata mainan.