logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บIrama Tanah Kehidupan dari...
Iklan

Irama Tanah Kehidupan dari Jatiwangi

Genteng Jatiwangi menolak punah. Kreativitas warga memberikan perubahan besar, dari sekadar material dasar menjadi material estetis. Dari sana, tanah terus dimuliakan untuk memberi berkah bagi manusia.

Oleh
abdullah fikri ashri
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/iNHIh3tEgFYyWP3u13eapvlLTsI=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2Fdc57cd62-8f7e-47d0-9ec8-ee3d4a98fc82_jpg.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Meskipun diguyur hujan, sekitar 1.000 warga tetap semangat menabuh genteng dalam pertunjukan Rampak Genteng 2021 di lapangan bekas Pabrik Gula Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Kamis (11/11/2021). Genteng merupakan produk khas Kecamatan Jatiwangi sejak masa kolonial.

Di lapangan bekas Pabrik Gula Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, sekitar 1.000 warga menabuh genteng, Kamis (11/11/2021). Iramanya tidak hanya menakjubkan dunia, tetapi terus melestarikan tradisi mengolah tanah di tengah ekspansi โ€hutan betonโ€. Doa dari Jatiwangi untuk tanah yang menghidupi itu kembali terdengar.

Guyuran hujan tidak membuat anak muda hingga orang tua beranjak dari tempat duduknya sore itu, Kamis (11/11/2021). Mereka tetap bersila di tanah yang dilapisi karpet. Dengan stik kayu di tangan, penuh semangat mereka memukul sekeping genteng meski mulut tertutup masker.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan