logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊRendra Styawan, Kuali...
Iklan

Rendra Styawan, Kuali Regenerasi Seniman Ukir Jepara

Lewat Sanggar Persing, Rendra Styawan berupaya mengajak anak muda untuk melirik lagi seni ukir jepara yang dulu jadi identitas Jepara.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/APaOFXnSkcFrDMomB98eLHq3YVQ=/1024x574/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2F723a39eb-a110-4d9e-b804-f7cc8d7d940b_jpg.jpg
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Aktivitas pengukir muda di salah satu tempat produksi di Desa Langon, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Jumat (12/11/2021). Permasalahan tak mulusnya regenerasi pengukir di Jepara telah lama mendera karena semakin sedikit anak muda yang berminat menjadi pengukir. Namun, masih ada segelintir pemuda yang masih melakukannya, salah satunya demi merawat dan menjaga identitas Jepara sebagai kota ukir.

Penurunan minat pemuda Jepara pada seni ukir ada pada titik kritis. Sejumlah faktor, termasuk beragamnya lapangan pekerjaan, menjadi pemicu. Namun, menurut Rendra Styawan (41), tantangan sesungguhnya ada di diri sendiri. Lewat Sanggar Persing, ia berikhtiar membawa pemuda kembali mencintai budayanya.

Tak mulusnya regenerasi pengukir di Jepara sebenarnya telah menjadi ancaman sejak lama. Jangankan pengukir, mencari tukang kayu dan pengampelas semakin sulit dalam sekitar lima tahun terakhir. Masuknya sejumlah investasi asing yang mendirikan pabrik seperti garmen, tekstil, dan sepatu menarik minat pemuda untuk bekerja di sektor tersebut.

Editor:
budisuwarna
Bagikan