logo Kompas.id
NusantaraSeabad Pariwisata Bali...
Iklan

Seabad Pariwisata Bali Dongkrak Optimisme di Tarikh Anyar

Krisis ekonomi, bom, juga erupsi Gunung Agung bertubi menempa Bali. Kini giliran Covid-19 membawa perubahan dengan empat karakteristik lanskap industri baru, yakni ”hygiene”, ”low-touch, ”less-crowd”, dan ”low-mobility”.

Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Cs6v1z_Q7hs1PPEoP4pSi51Ro8o=/1024x1024/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2Fkompas_tark_17380084_87_1.jpeg
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Para penari menarikan tari Sekar Jagat di pembukaan Festival Nusa Penida 2015 di Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, Jumat (2/10/2015).

Provinsi Bali menjadi daerah yang paling merasakan dampak pandemi Covid-19. Hingga saat ini, sektor pariwisata Bali masih belum bangkit. Namun, pengalaman melewati krisis dan pasang surut industri pariwisata dalam satu abad terakhir menjadi motor untuk berbenah dan memupuk optimisme di 2022.

Saat ini, akibat kondisi pariwisata yang belum banyak bergeliat, ekonomi Bali masih tertekan. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat, ekonomi Bali triwulan III-2021 masih mengalami kontraksi dengan pertumbuhan -2,91 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.

Editor:
nelitriana
Bagikan