logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMerasakan Semesta Menyatu di...
Iklan

Merasakan Semesta Menyatu di Gunung Prau

Mendaki gunung menjadi alternatif wisata luar ruang di masa pandemi. Gunung Prau di Wonosobo setinggi 2.569 mdpl bisa jadi alternatif karena tak terlalu tinggi dan mudah diakses. "Sunrise" menjadi magnet.

Oleh
GREGORIUS MAGNUS FINESSO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/EHhbp-2-loV9V6Cc1R5e8j0Xauw=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2Fb2877383-7555-4240-83aa-7ea2fa36175d_jpg.jpg
KOMPAS/RADEN GREGORIUS MAGNUS FINESSO

Panorama matahari terbit di sekitar puncak Gunung Prau (2.590 meter di atas permukaan laut) di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu (20/10/2021).

Wisata luar ruang menjadi pilihan di tengah pandemi Covid-19 yang belum berujung. Menawarkan adrenalin, mendaki gunung cukup tren di kalangan kaum urban. Mereka yang hendak mencicipi jalur pendakian yang tergolong ramah, Gunung Prau di Dataran Tinggi Dieng bisa menjadi alternatif.

Gerimis tipis menyapa Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, Selasa (19/10/2021) siang. Cuaca demikian sempat membuat gamang rencana awal mendaki Gunung Prau setinggi 2.590 meter di atas permukaan laut. Rupanya sepiring nasi ayam goreng dengan sambal bawang cukup mengungkit lagi adrenalin hingga bulatlah tekad untuk kembali mendaki gunung setelah 15 tahun lebih.

Editor:
wahyuharyo
Bagikan