Minat Pemuda Jepara pada Seni Ukir Kian Tergerus, Regenerasi Terancam
Sebagian besar pengukir merupakan sisa-sisa generasi lama yang berusia lebih dari 50 tahun. Meski demikian, tetap ada segelintir anak muda yang tetap minat pada seni ukir demi kelanjutan regenerasi.
JEPARA, KOMPAS β Minat pemuda Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, untuk menjadi pengukir semakin tergerus seiring kian beragamnya peluang kerja, termasuk di pabrik garmen, tekstil, dan sepatu yang tumbuh lima tahun terakhir. Kemauan dan kesadaran kian menipis. Identitas sebagai bumi ukir pun terancam.
Rendra Setiawan atau Wawan (40), pengasuh Sanggar Persing yang salah satu kegiatannya terkait konservasi seni ukir Jepara, menilai, berdirinya pabrik-pabrik yang menyerap tenaga kerja sebenarnya bukan alasan utama. Namun, dengan berbagai tantangan, minat dari diri para pemuda sendiri untuk menjadi pengukir sudah sangat berkurang.