logo Kompas.id
NusantaraVaksin Kedaluwarsa di Kudus...
Iklan

Vaksin Kedaluwarsa di Kudus Jadi Pelajaran untuk Memperbaiki Koordinasi Antarlevel

Sebelumnya, 4.000 dosis vaksin AstraZeneca di Kudus kedaluwarsa. Ke depan, jika daerah tak mampu menyelesaikan karena berbagai keterbatasan, termasuk SDM, agar segera disampaikan sehingga bisa didorong ke daerah lain.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/sO6egQnrBRab_RJSSx2WwgxRXZU=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2Fb0237758-b5a9-4e66-af62-e307bb66d37f_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Vaksinator menyiapkan suntikan dosis kedua menggunakan vaksin AstraZeneca di GOR Otista, Jakarta Timur, Kamis (26/8/2021). Sentra vaksinasi Covid-19 yang difasilitasi Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) ini dalam sehari memberikan 400 layanan vaksinasi untuk karyawan ritel, pelaku UMKM, dan warga sekitar. Program vaksinasi kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta ini bertema ”Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit”.

SEMARANG, KOMPAS — Tidak terpakainya 4.000 dosis vaksin Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, akibat kedaluwarsa hendaknya dijadikan pelajaran. Tata kelola dan koordinasi perlu diperbaiki, mulai dari pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota.

Anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto, menyayangkan ribuan vaksin yang kedaluwarsa itu karena pada saat bersamaan, capaian vaksinasi sejumlah kabupaten di Jateng masih rendah. Di luar itu, daerah seperti Brebes dan Cilacap juga perlu terus mendapat dukungan vaksin karena wilayahnya yang luas dan penduduknya banyak.

Editor:
wahyuharyo
Bagikan