BALI JANI 2021
Melalui Seni, Membangun Kesadaran Menghadapi Pandemi
Pandemi Covid-19 menyentak kesadaran karena dampaknya merasuki hampir semua sendi kehidupan. Pandemi mengancam kehidupan sosial, keamanan, dan kebudayaan selain ancaman terhadap kesehatan.

Tangkapan layar dari tayangan sesi timbang rasa (sarasehan) dengan topik Seni sebagai Seruan Kesadaran serangkaian Festival Seni Bali Jani III yang diikuti secara di dalam jaringan, Senin (1/11/2021). Sarasehan yang dimoderatori I Nyoman Wilasa (kanan) menghadirkan ahli virolog dari Universitas Udayana, Bali, I Gusti Ngurah Kade Mahardika (tengah), dan dokter, yang juga sastrawan Bali, Dewa Putu Sahadewa (kiri).
DENPASAR, KOMPAS — Hantaman pandemi Covid-19 menyentak kesadaran banyak pihak. Betapa tidak, dampak pandemi merasuki hampir semua sendi kehidupan. Tidak hanya membahayakan kesehatan, pandemi yang dipicu oleh SARS-CoV-2, penyebab penyakit Covid-19 ini, juga mengancam kehidupan sosial, keamanan, dan juga terhadap kebudayaan.
Padahal, menurut virolog dari Universitas Udayana, Bali, I Gusti Ngurah Kade Mahardika, dalam sesi timbang rasa (sarasehan) serangkaian Festival Seni Bali Jani III yang diikuti secara di dalam jaringan, Senin (1/11/2021), para ahli sudah memperingatkan khalayak dunia bahwa umat manusia dapat kembali berhadapan dengan wabah penyakit. ”Pandemi ini hanya masalah waktu,” kata Mahardika, Senin (1/11).