logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊJatuhnya Korban Jiwa dalam...
Iklan

Jatuhnya Korban Jiwa dalam Diklatsar Menwa Bentuk Kegagalan Organisasi

Komando Nasional Resimen Mahasiswa Indonesia menilai, diklatsar tidak harusnya menjatuhkan korban jiwa. Terjadinya kecelakaan dicap sebagai sebuah kegagalan organisasi mahasiswa. Organisasi pun beradaptasi sesuai zaman.

Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Z-4VD6LkwCmHukZI3wAeJTmk0bM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2Fff35ef68-8269-4d01-9a8a-39bbb4605df6_jpg.jpg
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Suasana markas resimen mahasiswa Universitas Sebelas Maret di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (27/10/2021). Organisasi mahasiswa tersebut dibekukan sementara aktivitasnya pasca-meninggalnya seorang peserta dalam kegiatan pendidikan dan latihan dasar.

SURAKARTA, KOMPAS β€” Komando Nasional Resimen Mahasiswa Indonesia menyatakan, kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar tidak semestinya menjatuhkan korban jiwa. Kecelakaan dianggap sebagai sebuah kegagalan. Organisasi mahasiswa tersebut juga terus beradaptasi dengan keperluan zaman.

Hal itu disampaikan Kepala Staf Komando Nasional Resimen Mahasiswa Indonesia M Arwani Denny saat menemui Kepala Kepolisian Resor (Polres) Kota Surakarta Komisaris Besar Ade Safri Simanjuntak di Markas Polres Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (28/10/2021) sore.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan