logo Kompas.id
NusantaraWaktunya Melindungi Kantong...
Iklan

Waktunya Melindungi Kantong Semar Lereng Gunung Slamet

Kantong semar gunung slamet hanya tersisa sekitar 2.600 tanaman di habitatnya. Kini saatnya melindungi tanaman ini dan melestarikannya demi anak cucu kita.

Oleh
Wilibrordus Megandika Wicaksono
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/k5p_IawiAGJ0cHXvZC-fq_0scME=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F56011648-1765-4a5d-abab-f3478678a568_jpg.jpg
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO

Mahasiswa Hukum Pencinta Alam Universitas Wijayakusuma Purwokerto bersama Baturraden Adventure Forest mengonservasi kantong semar atau ”Nepenthes adrianii” yang merupakan flora endemik Gunung Slamet, di Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (20/10/2021). Tanaman ini tergolong langka dan berpotensi diburu kolektor tanaman hias sehingga harus dijaga dan dilestarikan.

Gemericik aliran Sungai Pelus melengkapi sejuknya kawasan Baturraden Adventure Forest di lereng selatan Gunung Slamet. Angin lembut menyapa disemaraki cuit-cuit burung hutan. Di greenhouse berukuran sekitar 20 meter x 8 meter, sebanyak 250 tanaman endemik Gunung Slamet, yaitu kantong semar, dilestarikan.

”Upaya stek tanaman ini juga cukup lama dan sulit. Dalam waktu 4 bulan, satu tanaman yang dilakukan proses stek baru tumbuh 2-3 daun. Ini butuh perawatan yang luar biasa,” ujar Pegiat Konservasi Baturraden Adventure Forest, Tri Agus Triono, di Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (20/10/2021).

Editor:
nelitriana
Bagikan