logo Kompas.id
NusantaraKebun Binatang Surabaya dan...
Iklan

Kebun Binatang Surabaya dan Taman, Alternatif Menjauh dari Sengatan Matahari

Pemerintah Kota Surabaya mulai membuka delapan taman kota sejak Jumat (22/10/2021) dengan menerapkan sistem kuota dan pengunjung wajib ”scan” aplikasi Peduli Lindungi. Adapun anak-anak wajib didampingi orangtua.

Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BPLX4-q9DoSxC7onsUISbAT2MVA=/1024x620/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F425e760b-cfb8-4588-a657-e275430faa11_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Pengunjung melihat jerapah di Kebun Binatang Surabaya, Jawa Timur, yang kembali dibuka untuk umum, Minggu (3/10/2021). KBS dibuka pukul 08.00-16.00 dengan kapasitas 25 persen dari total kapasitas pengunjung atau sekitar 2.000 orang. Bagi pengunjung yang belum divaksin disediakan juga vaksin sebanyak 1.000 dosis.

”Panasnya tiada kepalang. Sepekan terakhir matahari serasa persis di atas ubun-ubun. Gerah sekali, jadi perlu cari tempat untuk menjauh dari sengatan matahari,” kata Elisabeth (35), warga Gunung Anyar yang sejak Minggu (24/10/2021) mengajak suami dan anaknya ke Taman Flora di Jalan Ngagel, Surabaya.

Suhu udara mencapai 36 derajat celsius dirasakan oleh arek Suroboyo, paling tidak sudah sepekan terakhir. Di tengah paparan suhu udara yang superpanas, juga belum ada tanda-tanda hujan segera menyirami kota yang dihijaukan oleh 450 taman ini.

Editor:
agnespandia
Bagikan