logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSaat Polisi Menjemput Perampok...
Iklan

Saat Polisi Menjemput Perampok di Manado Lebih Cepat ketimbang Maut

Setelah merampok gerai penukaran uang, Jimmy (60) yakin polisi akan segera menemukannya. Ketimbang menanggung aib, ia ingin mengakhiri hidup. Namun, rencananya gagal karena polisi menangkapnya terlebih dulu.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UrxzDa3HYhwWjPxK-ndtuKhog5I=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F19a17b18-04de-4074-8064-e3ff5a8f1c7a_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Gedung PT Manado Inter Money Changer disegel dengan pita garis polisi setelah terjadi penyerangan terhadap Welly Togas (71), pemilik gerai penukaran uang tersebut, oleh orang tak dikenal pada Jumat (22/10/2021). Welly menderita luka di kepala.

Sadar perampokan gerai penukaran uang yang dilakukan bakal terbongkar, Jimmy (60) gamang. Ia merasa tak kuat keluarganya mesti menanggung malu jika dirinya dijebloskan ke bui. Surat wasiat bunuh diri sempat dituliskan, tetapi polisi mencokoknya lebih cepat.

Sejak Jumat (22/10/2021) pagi, pikiran lelaki bernama lengkap Jimmy George Fernandinus itu tak jernih. Hatinya gelisah mengingat proyek bangunan di Kelurahan Teling, Manado, Sulawesi Utara, yang tak kunjung kelar mendekati tenggat waktu, 6 November. Padahal, kewajibannya sebagai kontraktor untuk menyelesaikan semuanya tepat waktu.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan