Produksi Pelet Jadi Pekerjaan Rumah
PLTU ”co-firing” bisa mengurangi pemakaian batubara lewat pemanfaatan biomassa dari pelet kayu, sekam padi, dan cangkang kelapa sawit. Namun, dibutuhkan jaminan keberlanjutan pasokan biomassa tersebut.
Stefanus Retang (30) menyortir rumput kering di tempat produksi pelet di Desa Keliwumbu, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Kamis (7/10/2021). Sekitar 2 ton rumput kering itu merupakan bahan baku produksi pelet demi mendukung pembauran energi di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Ropa, tak jauh dari tempat itu.
Setelah dipilah dan dimasukan ke dalam mesin pencacah, segeralah keluar serbuk. Air bercampur cairan bioaktivator diguyur ke atas serbuk agar mudah menggumpal. Setelah digiling mesin pelet, serbuk tadi berubah menjadi bulatan-bulatan kecil yang siap digunakan. ”Ini sudah jadi bahan bakar,” ujar Stefanus yang bertugas sebagai operator itu.