”Co-firing” di Tengah Ketergantungan Batubara di NTB
Sistem kelistrikan di NTB masih mengandalkan batubara sebagai sumber energi primer. Hal itu terlihat dari PLTU yang masih menjadi tulang punggung kelistrikan di provinsi tersebut.
Waktu menunjukkan pukul 11.30 WITA, Senin (11/10/2021), saat para operator terlihat sibuk menggerakkan alat berat seperti ekskavator dan dozer di area coal yard Pembangkit Listrik Tenaga Uap Jeranjang di Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, sekitar 11 kilometer barat daya Mataram, ibu kota NTB. Daya terpasang PLTU Jeranjang sebesar 3 x 25 megawatt. Alat-alat berat itu terlihat bergerak ke sana kemari. Menggali, mendorong, memindahkan timbunan batubara di bangunan menyerupai kubah setengah lingkaran tersebut.
Cold yard dengan daya tampung sekitar 60.000 ton itu berada di sisi barat PLTU Jeranjang. Fungsinya, menampung batubara untuk sementara waktu sebelum digunakan untuk pembakaran. Alat-alat berat yang ada secara bergiliran dioperasikan selama 24 jam mengingat PLTU Jeranjang juga beroperasi 24 jam.