logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บ20 Desa Dioptimalkan Memecah...
Iklan

20 Desa Dioptimalkan Memecah Keramaian Pengunjung Candi Borobudur

Sebanyak 20 desa disiapkan jadi pemecah keramaian pariwisata Candi Borobudur. Dengan menjadi daya tarik wisata, desa-desa tersebut diharapkan ikut membantu upaya pelestarian bangunan candi.

Oleh
REGINA RUKMORINI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8iRzTHIFJRuiMBdfXksG5h4BbDc=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2FTuris-Asing-di-Candi-Borobudur_87915983_1583516127_jpg.jpg
Kompas

Wisatawan mancanegara mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Jumat (6/3/2020). Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke candi itu turun dari 15.603 orang pada Januari 2020 menjadi sekitar 11.000 orang pada Februari 2020. Pengelola Candi Borobudur berupaya menekan potensi penyebaran Covid-19, antara lain, dengan memindai suhu tubuh wisatawan yang berkunjung dan membekali petugas keamanan dengan masker.

MAGELANG, KOMPAS โ€” Sebanyak 20 desa di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, disiapkan agar mampu menjadi tujuan alternatif kunjungan wisatawan yang selama ini masih terpusat di Taman Wisata Candi Borobudur. Selain mendukung geliat ekonomi warga, upaya memecah keramaian perlu dilakukan demi menjaga kelestarian candi.

โ€Dengan semakin lama bangunan Candi Borobudur terjaga kelestariannya, semakin lama pula warga sekitar turut merasakan manfaatnya,โ€ ujar Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Judi Wahjudin di sela-sela workshop peningkatan kapasitas pelaku budaya di kawasan Candi Borobudur, di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Karanganyar, Kecamatan Borobudur, Senin (18/10/2021).

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan