logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊTragedi Susur Sungai di...
Iklan

Tragedi Susur Sungai di Ciamis, Pengabaian Menenggelamkan Harapan

Sebanyak 11 siswa MTs Harapan Baru di Ciamis meninggal saat susur sungai dengan mengabaikan keselamatan. Mengabaikan peringatan bahaya dan tanpa pelampung saat berkegiatan terbukti berujung fatal.

Oleh
tatang mulyana sinaga/abdullah fikri ashri
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/pzJ8bP0ZRXkA0uSu4e7NQrpzNVk=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F80e1255e-37f3-4170-ae8a-732747d62614_jpg.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Sahidin Alzu (52) menunjukkan foto bersama almarhum anaknya, Dea Rizky (12), di rumahnya di Desa Sukasari, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (16/10/2021). Dea merupakan salah satu dari 11 siswa MTs Harapan Baru yang meninggal akibat susur sungai di Kabupaten Ciamis, Jabar.

Tragedi susur Sungai Cileueur di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tidak hanya menghanyutkan 11 pelajar Madrasah Tsanawiyah Harapan Baru, tetapi juga menenggelamkan impian mereka. Nyawa mereka melayang akibat pengabaian keselamatan dan keamanan.

Gundukan tanah merah di tempat pemakaman umum Desa Sukasari, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, itu masih basah, Sabtu (16/10/2021). Di atasnya, tampak kembang dan daun pandan yang meniupkan aroma wangi. Dua bilah bambu tertanam, menjelma nisan.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan