logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMereguk Kenangan di Jalur...
Iklan

Mereguk Kenangan di Jalur Dagang Semarang

Pemanfaatan bangunan-bangunan kuno menambah semarak peradaban di Kota Semarang. Ruang-ruang berstatus cagar budaya kini jadi tempat bercengkerama hingga bekerja. Nuansa romantis dengan fungsi modern jadi daya tarik.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/W2qkF4SeEqyoU-42nKxzZqcyPrI=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F20211015WEN8_1634293782.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Spiegel Bar & Resto yang menjadi salah satu ruang komersial ikonik di Kota Lama, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (15/10/2021). Dalam merenovasi bangunan tua ini, pihak pengelola mengeluarkan biaya cukup besar sebagai modal awal pembuatan ruang usahanya.

Kehidupan di Oudestad atau Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, kembali berdetak. Restorasi bangunan kuno bergaya Eropa, seperti lorong waktu, bagi para pemburu romansa. Mari berhidang dan bercengkerama di pusat dagang era kolonial.

Aryan Nur Sasongko (28) dan kedua temannya melangkah keluar Tekodeko Koffiehuis di Kota Lama, Kamis (14/10/2021) sore. Sebelum membuka pintu menuju teras, mereka melangkah mengikuti deretan marmer kuno yang disusun menyerupai pola engklek. Itulah marmer tersisa dari bekas pabrik kusen pada 1930 tersebut.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan