logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMenanti Uluran Tangan untuk...
Iklan

Menanti Uluran Tangan untuk Orangtua Rangga, Bocah dengan Gangguan Penglihatan

Hati Umiyatun (32) pecah berkeping-keping. Dadanya terasa sesak. Pasalnya, gangguan penglihatan dialami putra tunggalnya, Rangga Dimas Iskandar, yang belum genap berusia tujuh tahun. Kini, ia hanya mengharap kesembuhan.

Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0hBd_QffaLS7u6O7QruCSoyEHCE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2Ff921c072-7f72-420c-ade1-d01956d778a8_jpg.jpg
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Umiyatun (kanan), warga Desa Sidowayah, menggendong putranya yang bernama Rangga Dimas Iskandar (6) di rumah orangtuanya di Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (13/10/2021). Rangga terganggu penglihatannya setelah sempat dirawat di rumah sakit karena demam dan kejang-kejang. Diduga, bocah itu mengalami alergi obat. Kini, Umiyatun harus mencurahkan seluruh waktunya untuk menemani Rangga karena penyakit itu.

Hati Umiyatun (32) pecah berkeping-keping. Dadanya terasa sesak. Pemicunya adalah gangguan penglihatan dialami putra tunggalnya, Rangga Dimas Iskandar, yang belum genap berusia tujuh tahun. Cobaan berat ini dijalaninya dengan tabah. Kini, ia hanya mengharapkan penglihatan putranya kembali pulih sedia kala.

Panas matahari terasa sangat terik di Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (13/10/2021). Rangga berbaring di kasur. Sesekali ia berguling-guling. ”Ibu, ibu, ibu,” teriaknya dari kasur.

Editor:
agnespandia
Bagikan