logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKemiskinan dan Sanitasi Buruk ...
Iklan

Kemiskinan dan Sanitasi Buruk Pangkal Masalah Tengkes di NTT

Kemiskinan menyebabkan banyak warga di NTT kesulitan mengakses pangan bergizi. Kondisi itu diperparah buruknya sanitasi dan krisis air bersih. Penanggulangan tengkes di NTT perlu lebih masif dan holistik.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xaeObz9XmU4_UZWa3je-S6sv2Hg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2Fd2bc0ac1-21d0-485a-9522-7c400357a230_jpg.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Seorang anak mendorong gerobak yang di dalamnya terdapat jeriken berisi air bersih di Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Rabu (13/10/2021). Krisis air bersih menjadi faktor dominan tingginya angka tengkes di NTT.

KUPANG, KOMPAS β€” Kemiskinan menjadi pemicu utama tingginya angka tengkes di Nusa Tenggara Timur. Banyak warga sulit mengakses pangan bergizi serta hidup dalam kondisi sanitasi yang buruk akibat krisis air bersih. Perlu keseriusan pemerintah daerah dalam mengatasi pangkal masalah tersebut.

Dari pantauan Kompas di sepanjang jalur selatan Pulau Timor pada Kamis (14/10/2021), terdapat banyak rumah tidak layak huni. Jalur itu menghubungkan Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Malaka. Banyak rumah reyot berdinding pelapah, beratap daun, dengan lantai tanah.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan