logo Kompas.id
NusantaraAmbisi Mengurangi Energi Fosil...
Iklan

Ambisi Mengurangi Energi Fosil di ”Pulau Panas Bumi”

Pulau Flores menyimpan cadangan energi panas bumi setara 400 megawatt pembangkit. Tahun 2027, panas bumi ditargetkan menyumbang 70 persen sistem kelistrikan Flores.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/G3vvXUqGX1Xk8yAOX4gmuAL9Gng=/1024x650/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F0f8568ed-b1b0-4ce5-8c14-ef7ed412e58d_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Suasana di kawah Ulumbu di Desa Wae Kokor, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Senin (4/10/2021). Kawah tersebut merupakan area bebas yang dapat dikunjungi warga untuk berwisata.

Suhu panas menembus telapak kaki saat melangkah di atas bebatuan di tengah aliran Sungai Desa Wewo, Kabupaten Manggarai, Senin (4/10/2021). Dari berbagai celah batu mencuat mata air mendidih abadi yang bercampur aliran sungai. Inilah salah satu wujud potensi panas bumi di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, yang berjuluk ”Pulau Panas Bumi”.

Potensi besar itu pula yang mendorong eksplorasi hingga proses pengeboran tahun 1994. Lebih kurang 400 mater dari lokasi itu kini berdiri Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Ulumbu. Di sana terdapat tiga sumur. Sumur satu sedalam 1.887,4 meter, sumur dua 878,6 meter, dan sumur tiga 951 meter.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan