logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€Ί80.909 Kasus Tengkes di NTT,...
Iklan

80.909 Kasus Tengkes di NTT, Air Bersih Penyebab Dominan

Selama periode Agustus 2020 hingga Agustus 2021, jumlah anak balita dan anak di NTT yang mengalami tengkes sebanyak 80.909 orang. Krisis air bersih dinilai menjadi penyebab utama masih tingginya angka tersebut.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Hso-ZixiJDH_G-NQ-BViVqXVFcE=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F61b56e40-1af9-491e-b3a6-397d43e5d183_JPG.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Seorang bocah menyikat giginya menggunakan air keruh. Sejumlah warga di Desa Manulea, Kecamatan Sasitamean, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, menggunakan air keruh di Kali Babeko untuk mandi dan cuci, seperti pada Rabu (21/10/2020). Daerah itu mengalami krisis air bersih sejak lama.

KUPANG, KOMPAS β€” Sebanyak 80.909 anak balita dan anak di Nusa Tenggara Timur mengalami tengkes. Angka tersebut menurun 3,2 persen dibandingkaan dengan tahun sebelumnya. Ketersediaan air bersih menjadi penyebab dominan masih tingginya tengkes. Semua pihak diajak berkolaborasi menekan angka tersebut.

Data angka tengkes itu diperoleh Kompas dari Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah Provinsi NTT pada Rabu (13/10/2021). Angka tengkes 80.909 itu setara dengan 21 persen dari total keseluruhan anak balita sepanjang periode Agustus 2020 hingga Agustus 2021. Pada periode sebelumnya, 2019-2020, angka tengkes 24,3 persen.

Editor:
agnespandia
Bagikan