Sebelas pemuda bertelanjang dada bersemangat membuka ladang baru di Distrik Asolokobal, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Siang itu, di akhir April 2012, mereka membuka ladang untuk menanam betatas atau ubi jalar. Bukan cangkul yang digunakan, melainkan sekop bertangkai panjang dari kayu ulin. Panas terik tidak begitu terasa karena angin pegunungan yang selalu berembus. Distrik Asolokobal berjarak sembilan kilometer dari pusat kota Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya. Distrik Asolokobal seperti distrik lainnya di Kabupaten Jayawijaya, berada di hamparan Lembah Baliem, sebuah lembah aluvial yang subur yang terbentang pada areal ketinggian 1.500-2.000 meter di atas permukaan laut.