logo Kompas.id
NusantaraPembatik Jawa Timur Terus...
Iklan

Pembatik Jawa Timur Terus Bangun ”Pertahanan”

Pandemi Covid-19 meningkatkan tantangan dan kendala bagi para perajin batik, termasuk di Jawa Timur. Pemanfaatan media sosial untuk pemasaran, pendekatan personal, peningkatan kualitas menjadi solusi agar batik lestari.

Oleh
AMBROSIUS HARTO, AGNES SWETTA PANDIA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Ujj1YFiov7ggwriTndQsMzUWXqg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F4d7b7462-c35b-45e6-b67a-f2e540906263_jpg.jpg
KOMPAS/DEFRI WERDIONO

Seorang peserta Festival Batik dan Selamatan Desa di Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur, Rabu (24/3/2021), menunjukkan masker terbuat dari kain batik. Masker batik merupakan salah satu hasil kreativitas perajin di masa pandemi seperti sekarang.

BANGKALAN, KOMPAS — Pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 dan belum mereda hingga kini memukul perkembangan industri batik, termasuk di Jawa Timur. Pembatik bertahan bahkan bisa berkembang melalui berbagai jalan, antara lain terobosan desain dan teknik, jejaring pemasaran, dan pemanfaatan teknologi informasi.

Dalam peringatan Hari Batik, Sabtu (2/10/2021), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan warga provinsi tersebut untuk menghargai pelestarian batik. Caranya, membeli batik tulis atau cap bukan kain motif batik dicetak mesin dari para perajin.

Editor:
agnespandia
Bagikan