logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บJalan Panjang Penanganan...
Iklan

Jalan Panjang Penanganan Pascabencana Palu dan Nasib Mitigasi

Bencana besar yang melanda Palu, Sigi, dan Donggala tiga tahun lalu masih menyisakan banyak pekerjaan rumah. Semua pihak harus bekerja keras.

Oleh
VIDELIS JEMALI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xCxYkI20FYHQQFp24xBSWbLAAMI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2F443db975-b946-4b7d-9662-aeb2983c405d_jpg.jpg
KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Indah (40) duduk di depan hunian tetapnya di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (28/9/2021). Indah merupakan penyintas likuefaksi tahun 2018 yang berhak mendapatkan hunian tetap.

Tiga tahun pascagempa, tsunami, dan likuefaksi di Sulawesi Tengah, terutama di Kota Palu, penanganannya masih tertatih-tatih. Dibutuhkan kerja keras semua pihak agar penyintas tak terus berada dalam ketidakpastian. Kondisi ini sekaligus menjadi pelajaran penting perlunya kesigapan menghadapi risiko bencana serupa pada masa mendatang.

Selasa (28/9/2021) siang, Indah (40) semringah bercerita tentang hunian tetapnya. โ€Rumahnya bagus, nyaman. Saya bersama anggota keluarga sangat senang setelah lama tinggal hunian sementara,โ€ ujar ibu dua anak itu ditemui di depan hunian tetap (huntap) di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan