Perempuan Tani Pulang Pisau Berinovasi di Ladang Gambut
Saat pandemi meraja, kelompok perempuan tani tak mau tinggal diam. Tak hanya sebagai ibu rumah tangga, mereka juga bergerak menopang perekonomian keluarga sekaligus menjaga gambut.
Pandemi Covid-19 meluluhlantakkan sendi ekonomi rakyat. Namun, perempuan tani di pelosok Kalimantan Tengah enggan menyerah. Mereka menyiasati lahan gambut demi menjaga asap dapur tetap mengepul tanpa membakar gambut.
Yayu Sunarti (50) merupakan satu dari 14 anggota Kelompok Tani Sri Dadi di Desa Talio Muara, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Desa itu terletak 145 kilometer dari Kota Palangkaraya, ibu kota Kalteng. Desa itu salah satu wilayah langganan kebakaran lahan.
Ia mencoba mengingat kembali bencana asap yang menyesakkan paru-parunya. Saat itu, ia sadar betul banyak warga yang masih membakar lahannya untuk menanam padi. Pemerintah kemudian memberlakukan larangan membakar lahan.