logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊJejak Peristiwa 30 September...
Iklan

Jejak Peristiwa 30 September dan Pergulatan Warga Marjinal di Pelosok Cilacap

Kuburan massal peristiwa September 1965 di Cipari, Cilacap, Jawa Tengah, menyimpan kisah kelam. Di tempat yang sama ada pula perjuangan warga marjinal mendapatkan kembali pengakuan atas lahannya.

Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MxyKHx8TbYt-wQVXdq4evp-yCEE=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2Fb8ca34de-885a-4056-81a0-4d09495f5f0c_jpg.jpg
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO

Misrun (66) menunjukkan lokasi kuburan massal korban geger 1965 di tengah perkebunan karet di Desa Mekarsari, Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (14/9/2021).

Setiap memasuki akhir September, ingatan masyarakat kembali pada salah satu episode kelam bangsa pada 30 September 1965. Di pelosok Cilacap, Jawa Tengah, jejak-jejak kengerian itu berserak di antara perjuangan warga marjinal mendapat kesejahteraan.

Hujan bulan September melingkupi sepanjang perjalanan menembus perbukitan di Kecamatan Cipari, Cilacap. Batuan tajam berhamburan, terlepas dari aspal. Jalanan curam berkelok di tengah perkebunan karet itu berujung ke Singaranting, salah satu lokasi yang diduga jadi kuburan massal korban geger politik 30 September 1965.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan