logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊAplikasi Digital Berpotensi...
Iklan

Aplikasi Digital Berpotensi Sulit Diterapkan untuk Syarat Masuk Wisata Alam

Kebijakan penggunaan aplikasi digital untuk akses masuk diharapkan tidak diterapkan di semua destinasi wisata. Di destinasi wisata alam, misalnya, pemerintah diharapkan bisa memberi kelonggaran atau persyaratan khusus.

Oleh
REGINA RUKMORINI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nR9Kl3EFvGICdE4bEBlwKaXv6bM=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2F3a9cdabc-0c7f-4b62-b690-35c1bc45275f_jpg.jpg
Kompas/Riza Fathoni

Petugas menunjukkan kode QR yang harus dipindai pengunjung dengan aplikasi Peduli Lindungi sebelum masuk untuk wisata di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Jumat (17/9/2021).

MAGELANG, KOMPAS β€” Aplikasi digital, seperti Peduli Lindungi, diharapkan tidak digunakan untuk syarat akses masuk di semua destinasi wisata. Dengan keterbatasan sarana prasarana pendukung telekomunikasi di lapangan, aplikasi digital dikhawatirkan sulit digunakan dan justru menghambat kunjungan, terutama di destinasi wisata alam.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Magelang Slamet Ahmad Husein mengatakan, aplikasi digital tidak memungkinkan digunakan sebagai akses masuk ke destinasi wisata alam di Kabupaten Magelang, yang biasanya berada di daerah pegunungan atau perbukitan.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan