logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMasa Depan Situs Kumitir...
Iklan

Masa Depan Situs Kumitir Bergantung Pembebasan Lahan Warga

Masa depan situs Kumitir, reruntuhan istana singgah Bhre Wengker, bangsawan penting Majapahit, di Mojokerto, Jawa Timur, terancam jika area ekskavasi untuk pelestarian tidak dibebaskan dari kepemilikan masyarakat.

Oleh
AMBROSIUS HARTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/B-mjGQIL7Rh-ch5pPbDN_yb_tX4=/1024x1567/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2Fc65bc8b8-d403-4732-b23b-bb83acca8f80_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur melihat sisa gerbang masuk yang diduga kompleks istana singgah pejabat tinggi Kerajaan Majapahit, pasca-berakhirnya ekskavasi tahap kedua di kawasan situs Kumitir di Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (12/9/2020).

SURABAYA, KOMPAS β€” Masa depan situs Kumitir di Mojokerto, Jawa Timur, bergantung pada komitmen untuk pembebasan lahan. Tanpa pembebasan lahan, segala jenis pembangunan di sana rawan menganggu proses pelestariannya.

Kini, di Kumitir tengah berlangsung ekskavasi tahap keempat, 6-30 September 2021. Kali ini, ekskavasi dilakukan di sisi barat untuk melihat penampakan gerbang utama kompleks situs Kumitir yang diyakini sebagai istana singgah Bhre Wengker. Dia bernama Kudamerta, bangsawan sekaligus paman Hayam Wuruk, Raja Majapahit.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan