logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊAir Baku Masih Tercemar,...
Iklan

Air Baku Masih Tercemar, Produksi Air PDAM di Cepu Kembali Terancam

Pada Kamis-Jumat, tingkat kepekatan air baku di Cepu lebih dari 200 TCU, yang merupakan batas ambang agar air bisa diolah. Adapun pada Sabtu siang, tingkat kepekatan diperkirakan 70 TCU. Membaik, tetapi belum ideal.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/aOUMeuHUE47Z3e4vcfXXtHfI0z8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2FAir-Baku-PDAM-Blora-di-Cepu_1631354060.jpg
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Direktur PDAM Tirta Amerta Blora Yan Riya Pramono (kanan) mengamati air baku dari Sungai Bengawan Solo, di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bendo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Sabtu (11/9/2021).

BLORA, KOMPAS β€” Limbah yang mencemari Sungai Bengawan Solo masih mengancam produksi air bersih oleh Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Amerta, Blora, Jawa Tengah. Air baku dari sungai itu sempat pekat pada Kamis-Jumat (9-10/9/2021), lalu membaik pada Sabtu. Namun, beberapa hari ke depan, diperkirakan kembali pekat.

Direktur PDAM Tirta Amerta Blora Yan Riya Pramono di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bendo, Kecamatan Cepu, Blora, Sabtu (11/9/2021) sore, mengatakan, air baku yang pekat mulai terdeteksi pada Kamis, yang membuat aliran bersih pada 12.000 pelanggan di lima kecamatan, yakni Cepu, Sambong, Jepon, Jiken, dan Blora, terhenti sepanjang Jumat.

Editor:
nelitriana
Bagikan