pulau kecil
Sangihe, Permata Nusa Utara yang Terusik Tambang
Masa depan kehidupan Kampung Bowone, dan bahkan mungkin Pulau Sangihe secara keseluruhan, berada di tangan warga.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F3b2b22f4-b715-4ee2-b79a-3c30355b147a_jpg.jpg)
Melly Kuhanta (41) memanfaatkan mata air untuk mengolah sagu di perkebunan rakyat Kampung Bowone, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Sabtu (7/8/2021).
Pulau Sangihe hanyalah setitik tinta di peta Indonesia. Namun, titik kecil itu adalah permata di Nusa Utara, sebuah daratan yang hijau subur di tengah birunya Laut Sulawesi. Tak satu pun warga Sangihe perlu merasa kekurangan, sebab tanah dan air pulau itu akan selalu memberi.
Gemercik air mengucur terdengar di kerapatan perkebunan rakyat Kampung Bowone, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Alirannya melalui sebuah selang, lalu bermuara dalam sebuah bak persegi semipermanen dari kayu beralaskan terpal. Air itu tampak bening, murni, dan jernih tak berwarna.