logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPPKM Jambi Tekan Ekonomi tapi ...
Iklan

PPKM Jambi Tekan Ekonomi tapi Landaikan Kasus Covid-19

Selama pandemi, mobilitas penduduk dan permintaan produk baik dari dalam maupun luar negeri menurun. Kondisi itu menyebabkan terjadinya kontraksi laju pertumbuhan ekonomi.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/cQFOP52mNUDmkraefghmuh9g35Y=/1024x708/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2Fcbd4767f-2d72-4862-b7b3-354d892a5dff_jpg.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Sebagian besar kedai membuka layanan antar dan bawa pulang selama pengetatan PPKM level 4 di Kota Jambi dari 23 Agustus hingga 30 Agustus 2021. Tampak petugas melayani pesanan bawa pulang di sebuah kedai di Jambi, Selasa (24/8/2021).

JAMBI, KOMPAS β€” Penyekatan wilayah dan pengetatan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM di Kota Jambi turut menekan ekonomi masyarakat. Namun, di sisi lain, pertambahan kasus aktif Covid-19 makin melandai di wilayah itu.

Selama periode pengetatan PPKM di Kota Jambi, 23 Agustus hingga 29 Agustus 2021, arus keluar (outflow) uang kartal turun menjadi Rp 20,6 miliar per hari, sementara arus masuk (inflow) turun menjadi Rp 25,6 miliar per hari. Bandingkan dengan kondisi sebelum berlaku PPKM, di mana outflow Rp 58 miliar dan inflow Rp 32 miliar per hari.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan