logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊTersisihkan, Bahasa Retta asal...
Iklan

Tersisihkan, Bahasa Retta asal Alor Semakin Rawan Punah

Pemerintah hendak merevitalisasi bahasa daerah Retta asal Alor Barat Laut, Nusa Tenggara Timur. Retta adalah bagian dari 31 bahasa daerah di Alor.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xTNcOpiB2RSRFAdQBtGOq_9KIu0=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_1605785_59_0.jpeg
KOMPAS/CORNELIUS HELMY

Dua perempuan nelayan tradisional Alor bersiap pergi melaut di sekitar Pantai Sabanjar, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Kamis (15/8/2013). Pantai Sabanjar adalah kawasan konservasi laut di Kabupaten Alor yang memiliki zona pemanfaatan yang biasa digunakan nelayan sebagai tempat mencari ikan tanpa merusak lingkungan.

KALABAHI, KOMPAS β€” Eksistensi bahasa daerah Retta asal Alor Barat Laut, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, semakin terancam punah. Selain tidak populer dalam keseharian anak muda, ritual budaya menggunakan bahasa Retta juga tidak lagi diselenggarakan para tetua adat.

Di Kecamatan Alor Barat Laut, setidaknya ada tiga bahasa daerah yang sempat marak digunakan warga. Selain Retta, ada juga bahasa Alor dan Adang. Semuanya, kata budayawan Alor Semuel Atta, Minggu (5/9/2021), menjadi bagian dari 31 bahasa daerah di Alor.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan