Mengantar Hasil Keringat Petani Bali ke Luar Negeri
Menggenjot ekspor produk Bali ke luar negeri, bagi Bali, menjadi upaya untuk menggerakkan ekonomi daerah yang pertumbuhannya sedang mengalami kontraksi lantaran terdampak pandemi Covid-19.
Sepekan terakhir, Kamis (26/8/2021) dan Rabu (1/9/2021), sekitar tiga ton biji kakao fermentasi dari Bali dikirim ke luar negeri. Sebanyak satu ton kakao fermentasi itu diekspor ke Belgia pada Kamis (26/8), sedangkan Rabu (1/9) dikirim sekitar dua ton kakao fermentasi ke Jepang.
Ekspor kakao yang sudah difermentasi itu mendapat pengawasan pihak Karantina Pertanian Denpasar ataupun Bea dan Cukai Ngurah Rai, Bali. Pengiriman kakao asal Bali untuk tujuan ekspor di masa pandemi Covid-19, menurut Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar I Putu Terunanegara, jelas hal yang menggembirakan. Apalagi kakao yang diekspor itu dinilai memiliki nilai lebih karena sudah melalui proses pengolahan pascapanen.