logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊHarum Harga Serai Wangi...
Iklan

Harum Harga Serai Wangi Mengecoh Petani Jambi

Budidaya serai wangi yang sempat harum kini terbengkalai. Penyebabnya karena harga jual minyak asiri serai wangi di tingkat petani jatuh. Pemerintah perlu mengawal pengembangan hilirnya.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LZtFLCxzFwl1rOOdHk9CXSKWx-A=/1024x685/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F148cbc74-1aa4-4205-9e6b-a1e6bbf70f46_jpg.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Petani serai wangi di Tebo, Provinsi Jambi, menunjukkan usaha penyulingan serai wangi yang terbengkalai karena harga jualnya jatuh. Lahan tanam mulai digantikan komoditas lain.

Terpikat iming-iming harga, Roni Sinaga bertanam serai wangi (Cymbopogon nardus). Mimpinya sederhana, sejahtera hidup dari budidaya tanaman itu, tiga tahun lalu. Tak disangka-sangka, hasilnya jeblok, membuyarkan mimpinya.

Roni terbuai ucapan temannya, pedagang pengepul di wilayah Tebo, Provinsi Jambi. Ia terpikat turut menanam serai wangi setelah temannya itu mengajaknya. Harapannya, panen melimpah dan minyak asiri yang dihasilkannya bernilai jual tinggi.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan