logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMangrove Penyelamat Kehidupan ...
Iklan

Mangrove Penyelamat Kehidupan di Pesisir Kupang

Meski mangrove diyakini menjadi benteng alam yang menyelamatkan kehidupan warga pesisir saat badai dan gelombang tinggi air laut mendera, kesadaran untuk merawat mangrove masih rendah.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
Β· 1 menit baca

Hamparan pohon mangrove di pesisir Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Kelurahan Oesapa, masih berdiri tegak. Setiap air pasang dan gelombang tinggi mengancam, mangrove tetap jadi penyelamat kehidupan warga. Sayangnya, kawasan seluas 8 hektar itu tak terawat. Kegiatan penanaman mangrove di kawasan itu lebih dominan karena proyek semata.

https://cdn-assetd.kompas.id/3P7u3LbCoUY1oS_FoF2nLYZZgcA=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F7f702771-d50d-4bbb-8269-1519159d20e9_jpg.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Batang mangrove yang sudah berusia di atas 30 tahun mati dan mengering di bibir pantai Oesapa Kota Kupang, Jumat (27/8/2021).

Marthen Bahan  (53), warga kelurahan Oesapa  Kota Kupang, menarik napas panjang saat mengenang kembali peristiwa badai Seroja, 3-5 April 2021. Sambil menunjuk putri ketiganya, Anita Bahan (5), di sampingnya, ia menuturkan, anaknya itu nyaris tenggelam pada Minggu (4/4/2021) sekitar pukul 13.00 Wita. Anita terpeleset dan jatuh saat mereka sekeluarga hendak menyelamatkan diri dari terjangan badai.

Editor:
wahyuharyo
Bagikan