Hanya karena Lauknya Dimakan, Ayah Hajar Anak Kandung
Seorang ayah di Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, menganiaya anak kandungnya yang berumur delapan tahun hingga patah lengan dan lebam di sekujur tubuhnya. Hal itu dipicu persoalan lauk.
Hubungan bapak dan anak seharusnya menjadi hubungan yang spesial. Namun, itu tidak terjadi pada B. Bocah berusia 8 tahun itu babak belur dipukuli ayahnya hanya karena ia memakan ikan lauk PB, ayah kandungnya. Beruntung ia mendapat pertolongan gurunya.
Sebut saja bocah itu B. Ia ditemukan babak belur oleh gurunya, Devi Anggraenie, Rabu (25/8/2021) pagi, saat berjalan menuju sekolah mengambil tugas-tugas. Kecurigaan Devi, guru SD di Pangkalan Banteng, Kabupaten Kota Waringin Barat, tempat B belajar, berawal dari B yang terlihat berjalan pincang saat melalui jalan berbatu.
Ketika dihampiri dan ditanya, B awalnya tak mengaku, ia hanya bilang jatuh saat bermain. Lalu ia pergi meninggalkan gurunya. Devi tak begitu saja percaya, ia kemudian menghentikan laju si anak dan menyingkap celana si anak agak sedikit ke atas. Setelah itu, Devi melihat terdapat lebam pada betis B seperti bekas benturan. Anak itu mengernyitkan dahi ketika lebamnya disentuh.