logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPolemik Timpa-Tindih hingga...
Iklan

Polemik Timpa-Tindih hingga Penghapusan Mural di Jalanan

Dari sebuah seni di tembok, mural semakin identik dengan ekspresi perlawanan. Dari sifat pesan yang sebenarnya sementara, akibat ketidakpahaman dan perkembangan teknologi, justru akan bergaung lama.

Oleh
machradin wahyudi ritonga/cornelius helmy
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lGo6Do6DKOVjcbtDlLONz27ba8U=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2FIMG_0872_1629982338.jpg
KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA

Sejumlah pengendara menyaksikan petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung membersihkan sebagian dinding Jalan Layang Pasopati, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (26/8/2021).

Mural mirip Presiden Joko Widodo dengan mata ditutup masker itu usianya tidak lama di dinding Jalan Layang Pasopati, Kota Bandung. Kehadirannya dianggap sebagai karya seni yang tidak layak dihapus begitu saja. Namun, pihak lain menilainya mengganggu sehingga harus segera dimusnahkan.

Kamis (26/8/2021), pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) masih diberlakukan di Kota Bandung. Namun, keramaian lalu lintas di bawah Jalan Layang Pasopati tetap terjadi. Hampir 1,5 tahun pandemi Covid-19, masih saja ada yang enggan bermasker, apalagi menjaga jarak.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan