logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊJejak Alam Mewarnai Batik...
Iklan

Jejak Alam Mewarnai Batik Yogya

Di tengah dominasi pewarna sintetis, penggunaan pewarna alam untuk batik terus didorong di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain pelatihan untuk mengenalkan batik warna alam, katalog digital pewarna alam juga disusun.

Oleh
HARIS FIRDAUS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fWO3-VX6MRfDmrgoqxTAZK0bQ1E=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F82896e9b-b764-4905-87cf-815ca40e0eed_jpg.jpg
KOMPAS/HARIS FIRDAUS

Pasangan suami istri pendiri usaha Batik Jolawe, Dedi H Purwadi dan Wineng Endah Winarni, menyelesaikan karya batik, Jumat (20/8/2021), di rumah mereka di Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Batik Jolawe merupakan usaha batik yang memproduksi batik dengan pewarna alam.

Jauh sebelum dominasi pewarna sintetis, batik pewarna alam punya sejarah panjang di Daerah Istimewa Yogyakarta. Belakangan, gerakan itu kembali menguat. Di antara banyak tantangan, sejumlah pihak menggaungkan lagi semangat ramah lingkungan.

Salah satu usaha batik yang konsisten memproduksi batik dengan warna alam adalah Batik Jolawe di Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Usaha batik itu didirikan suami-istri Dedi H Purwadi (59) dan Wineng Endah Winarni (57).

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan